Laman

Kamis, 28 Juni 2012

MORI RO WOKO KASAMAWEKI MANTIKA TAHO


Cakrawala pemikiran peradaban “Mori ro Woko Kasamaweki Mantika taho” dalam dimensi kesadaran generasi ndaita Ncera tak kunjung menemukan elan pencerahan yang segar. Radiusnya masih seputar dinamika faksi sektoral antara kelompok, entah itu antara sesama mahasiswa, sesama pemuda, sesama orang tua, sesama sarjana, pemuda dengan mahasiswa dan seterusnya. Ironisnya, dinamika tersebut dibangun bukan karena landasan yang prinsipil dan idealism yang utuh tetapi karena ego sektoral dengan prinsip logic desire, gejala inilah oleh Franscis fukuyama disebutnya sebagai berjuang untuk “ingin di akui”-Legitim dalam ruang publik. Sehingga pada gilirannya kita semua sulit mengenal keutuhan cita-cita bersama “syndrom Internalizem self and (colective) contemp”. Terlepas dari berbagai macam perbedaan pandangan dan dinamika kelompok tersebut, sebenarnya kita semua memilki spirit dan kepedulian (althuruisme social) yang kuat dalam membangun rasa ro dana kearah yang lebih baik, maka tentunya serpihan konsep yang berbeda dari berbagai kalangan mempunyai common denominator (titik temu) yang mendasar, inilah yang perlu kita konsolidasikan sebagai langkah baru menemukan cahaya peradaban Rasa ro dana. 

mengapresiasi segala potensi yang ada di rasa ro dana merupakan salah satu bentuk sikap rasa memiliki dan mencintai tanah kelahiran (love the birthplace), karena filosofinya bahwa tanah kelahiran adalah sumber awal kehidupan kita, lupa terhadap asal akan membuat kita krisis rasa peduli dan teralinasi dari jiwa sosial rasa ro dana, namun pada sisi yang lain kecintaan yang berlebihan akan membentuk kesadaran mekanik yang tidak produktif, pada konteks itulah kepedualian harus dibarengai dengan kapasitas intelektual (rasionalitas) dan penghayatan social yang mendalam, Max weber menyebut sebagai kesadaran organik atau oleh antonio Gramsci menyebut intelektual organik. Pada poros itulah kita bergerak bersama membentuk kesadaran kolektif dengan disiplin intelektual-akademis yang berbasis realistis. menjiwai rasa ro dana Ncera secara komprenship juga butuh pendalaman spritual dan pemaknaan mistifikasi social orang terdahulu secara tepat, sebab kita tidak hadir dalam ruang yang hampa, tetapi justru bergumul dengan dinamika budaya, interaksi sosial, dan values of the life para pendahulu kita(pesan ina ro ama, ompu ro waii, ba bende dll) itulah yang di sebut living of art. pesan mataho madei ndi ma peli rasa ro dana na carukuru mori ro woko, seperti etika mori ro woko, santabe, menghargai orang yang lebih tua, atau dou ma sa sae, termasuk simbolisasi budaya seperti rimpu, gantao, tutu kandeo, karedo maci, doa salama dll. Mengetengahkan Pemikir kawakan Hasan hanafi dalam tesisnya di sebut turats, mencoba mengurai dua ruang habituasi yang berbeda menjadi suatu kekuatan masa depan, (dalam hal ini, antara rawaa ba dou ma tua mantoi-ntoina yang bersifat konvensional-konservatif dengan Khasanah pemikiran intelektual yang berkembang sekarang_ilmu ra loa ro bade jaman ake seperti disiplin ilmu sosial _social sains, displin ilmu alam_natural sains termasuk non sains pyikologis) yang dimiliki generasi Ncera sehingga terjadi akulturasi nilai atau lebih tepatnya terjadi proses saling melengkapi secara terus-menerus,.antara kesadaran mind dengan simbolisasi budaya mantoina-ntoina itulah yang ku sebut Kabou mantoi kani kai ilmu ro ra loa . Dua pendekatan itulah yang ingin kita ekslplorasi sebagai arah baru bagi terciptannya peradaban Ncera tercinta. 

Potensi rasa ro dana Ncera

Ada beberapa hal penting yang menjadikan Ncera sebagai Kawasan strategis, pertama Lokasinya, Bombo Ncera bisa menjadi zona wisata (Desa wisata), karna disekitarnya ada Rengge2 nae la hasa, mada oi, doro sawa(doro bentu ruma), sampai daerah jambu Ndao dll.. Kedua, Kekayaan alam, Gerbang lingkuangn penghijauan karena Desa ncera merupaka daerah pegunugungan strtegis dan terluas ketimbang desa-desa lain disekitarnya, di api oleh beberapa gunung di sebelah Timur (Condo), sbelah utara dan selatan, doro era labo doro mema, maka bisa menjadi daerah konservasi , wisata alam, dll..). Ketiga : jalan strategis yang menghubungkan dengan kecamatan langgudu, bisa starting poins di antara beberapa daerah, langgudu, lante, sombori dll. Keempat : pertemuan beberapa sungai strategis seperti sori Condo, sori oi mabu, sori tire(air seli), sori nara. Itu semua titik pertemuannya bisa menjadi sumber air yang terus mengalir dan memudahkan ntadi ro ntedi.
Kelima : fungsinya ; Bisa menjadi zona ekonomi ekskluisif kawasan Belo selatan Khususnya (meningkatnya PAD desa), termasuk Zona lalulintas budaya karena posisi bombo ncera dan kawasan Hutan yang sangat strategis (Rumah Budaya dan Zona Konservasi alam), bisa menjadi Gerbang mediasi sosial, kultural dan keamanan bagi daerah belo selatan dan langgudu.

NAMUN, sekarang kenyatan yang terjadi justru desa ncera seperti Kawasan “res Nullius” (tidak bertuan) sehingga terkadang menjadi problem mori ro woko dou dei rasa ndai sendiri dan juga bagi daerah-daerah disektarnya, sungai dan gunung nggak terurus dengan baik sehingga datanglah Banjir dan bencana alam seperti baru2 terjadi bebrapa bulan yang lalu, Bombo ncera juga nggak terurus dengan serius, sehingga semakin hari semakin hilang keindahannya, Sori-sori juga nggak terkontrol dengan baik, sehingga wadu ro sarae di gali tanpa perhitungan kerusakan, Dll. Sehingga ndadi ro ntedi wati ipi mai kai barekana..(menurut guru Besar saya: ama guru) dan bisa juga bisa menjadi pintu murka bagi daerah2 diskitarnya..

Inisiasi dan Desain Strategis Gerakan Mori ro woko Kasama weki

Untuk mensukseskan gerakan Mori ro woko Kasama weki secara praktis, maka kita semua perlu melakukan beberapa langkah strategis, pertama, Menerapkan prinsip althuruisme...sense of social, kita semua butuh Penjiwaan/kepekaan dalam pemaknaan yang luas. Kedua, Penguatan Visi rasa ro Dana, ini dimaksudkan agar gerakan Mori ro woko Kasama weki tetap berbasis pada kearifan lokal (local wisdom). Ketiga, Pengembangan kapasitas dan kompentensi sumberdaya rasa ro dana, ini dimaksudkan agar kita semua memiliki kapasitas dan kompetensi yang bisa digunakan dalam situasi apapun. keempat, Peningkatan Partisipasi terhadap rasa ro dana, ini berarti bahwa gerakan Mori ro woko Kasama weki merupakan upaya untuk memberdayakan kapasitas generasi rasa ro dana yang ada untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses perubahan sosial di desa ncera. Kelima, Membangun Networking dan Modal sosbud: dimaksudkan agar tata nilai yang terbangun berdistibusi secara dinamis dengan ruang publik yang luas.

Dengan arah dan inisasi yang singkat tersebut,harapannya Ncera bisa menajdi Desa tauladan di masa akan datang, misalnya menjadi Desa percontohan di wilayah Belo selatan pada tahun 2016, menjadi Desa pencontohan di wilayah Kabupaten Bima tahun 2025, menajdi Desa percontohan se Propinsi NTB tahun 2030, menjadi Desa percontohan secara Nasional tahun 2050, menjadi Desa percontohan dunia tahun 3000. 

Apa ukurannya, tentunya peningkatan kualitas secara signifikan dari segala dimensi : 
a.Pendidikan
b.Ekonomi
c.Politik dan keamanan
d.Sosial dan budaya
e.Pariwisata dan lingkungan
f.Agama 
g.DLL

Bagaimana caranya, dengan membuat Manifesto gerakan Katuu ro kataho rasa ro dana Ncera dalam bentuk Master plane, mulai dari Paradigma, manajemen sampai teknis dan operasionalisasinya. tentunya yang melibatkan seluruh komponen dei rasa ro dana Ncera seperti Mahasiswa, pemuda, sarjana, guru, orang tua, ina ro ama , ompu ro waii, pokoknya saraana ma wara dei raa ncera atau mantau hubungan lao rasa ncera.

Dalam bentuk : 
DEKLARASI BOMBO NCERA DENGAN TUJUAN MERUMUSKAN VISI, PILAR, DOKTRIN KATUU RO KATAHO RASA RO DANAYANG DISERTAI KELEMBAGAANNYA SEBAGAI KOMITMEN BERSAMA MEMBANGUN RASA RO DANA.

Harapannya, term of reference (TOR ) secara keseluruhan bisa di buat oleh kita semua, siapapun anda, diharapkan untuk dapat membuatnya, TOR tiap sektor seperti Desa wisata, ekonomi, pendidikan, agama, politik dan keamanan, sosial-budaya, Dll juga di harapkan di buat oleh kita semua se detail mungkin..yang nanti akan diskusikan secara akademis di Forum sebelum Deklarasi...

wasslam.
"Generasi Ncera"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar